Mau duduk salah! berdiri salah! jongkok? (Pingsan). Mungkin itulah yang dirasakan oleh beberapa orang tua kita, saudara, atau kakek nenek kita.
OA atau osteoarthritis begitu bahasa kedokteran menyebutkannya. OA adalah radang pada persendian dimana terjadi perubahan dengan berkurangnya tulang rawan sendi (kerusakan pada tulang rawan sendi dan menimbulkan osteofit).
Menurut DR. Dr. Andri Maruli Tua Lubis, Sp.OT (K) nyeri sendi terjadi akibat adanya radang pada sendi (osteoarthritis). Memang, sebagian orang awam mengatakan hal ini sebagai pengapuran. Lantaran pada saat tulang difoto rontgen terdapat osteofit (semacam taji). Sebetulnya bukan tumbuh, namun karena kerusakan pada tulang rawan maka timbul osteofit.
“Jadi osteoarthritis itu merupakan radang pada sendi atau kerusakan pada tulang rawan sendi. Penyakit ini dapat terjadi pada seluruh sendi, baik sendi kecil maupun sendi yang besar di antara dua tulang. Sebetulnya tidak ada kapur. Kondisi ini membuat orang jadi salah kaprah. Mereka jadi takut minum kalsium sebab khawatir kapurnya bertambah besar, padahal sama sekali tidak ada hubungannya,” jelas dr. Andri.
Kerusakan tulang rawan tersebut, sambung dia, dapat terjadi pada seluruh tulang rawan. Mulai dari lutut, engkel, panggul, bahu, tulang belakang, hingga siku. Tak hanya itu, stadiumnya pun berbeda-beda. Derajat ringan, tulang rawannya seperti lembek.Ada juga yang seolah berserabut dan bolong. Bahkan yang lebih berat lagi, di bawah tulang rawan terdapat tulang dan tulang itu ikut tergerus.
“Memang umumnya osteoarthritis terjadi pada lutut dan panggul. Hal ini dikarenakan, sendi pada lutut dan panggul adalah sendi weight bearing. Sendi yang menahan beban tubuh. Tapi, penyakit ini dapat terjadi pula pada bahu, tangan, atau tempat lainnya. Penyakit ini misterius. Soal stadium, misalnya osteoarthritis pada lutut. Berdasarkan rontgen, stadium satu terlihat mulai penyempitan ringan celah sendinya. Stadium dua selain penyempitan, juga ada osteofit. Stadium tiga lebih parah, dan stadium empat jika tulang paha dan tulang kering sudah menyatu. Tapi, pada sendi-sendi lain stadiumnya berbeda lagi,” kata dia.
Lantas apa faktor risiko sehingga terjadi osteoarthritis? Kata dr. Andri, yaitu jika bobot badan berat, kegegemukan atau obesitas. Berikutnya adalah melakukan olahraga yang terlalu high impact sehingga pernah cedera pada sendinya, kaum hawa, dan faktor keturunan atau herediter.
“Umumnya terjadi pada orang tua, karena osteoarthritis tergolong penyakit degeneratif. Tapi, osteoarthritis dibagi dua, primer dan sekunder. Primer terjadi tanpa sebab yang tidak jelas. Ini biasanya terjadi pada orang tua. Sedangkan sekunder, terjadi karena faktor yang lain, misalnya, patah tulang, yang patahannya sampai ke sendi, sedangkan perbaikannya tidak benar. Ini dapat membuat osteoarthritis terjadi lebih awal, walau usianya masih muda,” imbuh dia.
Apakah Bisa Untuk Memperlancar Asi, Karena Dokter Spog Saya Menyuruh Minum Vometa, Dan Ternyata Memang Asi Saya Jadi Lancar. Tapi Amankah? Please Advice 16 Sep 2015
Informasi yang tersedia di DechaCare.com diambil dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter Anda. Kunjungi dokter Anda bila masalah kesehatan atau sakit Anda berlanjut. DechaCare.com tidak bertanggung jawab atas segala dampak yang terjadi atas penggunaan/penyalahgunaan informasi yang disajikan.
Berlangganan Informasi
Dapatkan informasi kesehatan dan informasi obat terupdate dengan mendaftarkan email Anda.
Mungkin itulah yang dirasakan oleh beberapa orang tua kita, saudara,
atau kakek nenek kita.
OA atau osteoarthritis begitu bahasa kedokteran menyebutkannya.
OA adalah radang pada persendian dimana terjadi perubahan dengan
berkurangnya tulang rawan sendi (kerusakan pada tulang rawan sendi
dan menimbulkan osteofit).
Menurut DR. Dr. Andri Maruli Tua Lubis, Sp.OT (K) nyeri sendi terjadi akibat adanya radang
pada sendi (osteoarthritis). Memang, sebagian orang awam mengatakan hal ini sebagai pengapuran. Lantaran pada saat tulang difoto rontgen terdapat osteofit (semacam taji).
Sebetulnya bukan tumbuh, namun karena kerusakan pada tulang rawan maka timbul osteofit.
“Jadi osteoarthritis itu merupakan radang pada sendi atau kerusakan pada tulang rawan sendi.
Penyakit ini dapat terjadi pada seluruh sendi, baik sendi kecil maupun sendi yang besar di antara dua tulang. Sebetulnya tidak ada kapur. Kondisi ini membuat orang jadi salah kaprah. Mereka jadi takut minum kalsium sebab khawatir kapurnya bertambah besar, padahal sama sekali tidak ada hubungannya,” jelas dr. Andri.
Kerusakan tulang rawan tersebut, sambung dia, dapat terjadi pada seluruh tulang rawan.
Mulai dari lutut, engkel, panggul, bahu, tulang belakang, hingga siku. Tak hanya itu, stadiumnya pun berbeda-beda. Derajat ringan, tulang rawannya seperti lembek.Ada juga yang seolah berserabut dan bolong. Bahkan yang lebih berat lagi, di bawah tulang rawan terdapat tulang dan tulang itu ikut tergerus.
“Memang umumnya osteoarthritis terjadi pada lutut dan panggul.
Hal ini dikarenakan, sendi pada lutut dan panggul adalah sendi weight bearing.
Sendi yang menahan beban tubuh. Tapi, penyakit ini dapat terjadi pula pada bahu, tangan, atau tempat lainnya. Penyakit ini misterius. Soal stadium, misalnya osteoarthritis pada lutut.
Berdasarkan rontgen, stadium satu terlihat mulai penyempitan ringan celah sendinya.
Stadium dua selain penyempitan, juga ada osteofit. Stadium tiga lebih parah,
dan stadium empat jika tulang paha dan tulang kering sudah menyatu.
Tapi, pada sendi-sendi lain stadiumnya berbeda lagi,” kata dia.
Lantas apa faktor risiko sehingga terjadi osteoarthritis? Kata dr. Andri, yaitu jika bobot badan berat, kegegemukan atau obesitas. Berikutnya adalah melakukan olahraga yang terlalu high impact sehingga pernah cedera pada sendinya, kaum hawa, dan faktor keturunan atau herediter.
“Umumnya terjadi pada orang tua, karena osteoarthritis tergolong penyakit degeneratif.
Tapi, osteoarthritis dibagi dua, primer dan sekunder. Primer terjadi tanpa sebab yang tidak jelas. Ini biasanya terjadi pada orang tua. Sedangkan sekunder, terjadi karena faktor yang lain, misalnya, patah tulang, yang patahannya sampai ke sendi, sedangkan perbaikannya tidak benar.
Ini dapat membuat osteoarthritis terjadi lebih awal, walau usianya masih muda,” imbuh dia.