Tetap Sehat Berpuasa Selama Mudik

Tips 0 1.382

Jutaan penduduk di negeri ini rela menempuh perjalanan panjang untuk merayakan Lebaran di daerah asal mereka. Walau harus menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di jalan, tapi Lebaran bersama keluarga memang terasa lebih nikmat. Tetap jaga kondisi kesehatan agar momen hari raya ini lebih bermakna.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Utami Ningsih (35) berencana pulang ke kampung halamannya di Pati, Jawa Tengah, untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga besarnya. Mudik kali ini sedikit berbeda bagi Utami karena ia akan membawa putra kecilnya, Muhammad Hafidz yang baru berusia 8 bulan.

"Persiapan mudik jadi lebih ribet karena bawa bayi, keperluan bayi kan banyak," kata warga Tangerang ini.

Sayangnya, kondisi Utami sedang tidak begitu fit. Sudah beberapa hari ini ia mengalami radang tenggorokan. Maklum saja, selama puasa Utami mengaku cukup sulit untuk mencukupi kebutuhan tidurnya.

Bayinya sering terbangun di malam hari, sehingga Utami harus menemaninya bermain. Tak lama kemudian, ia juga harus menyiapkan sahur. Di siang hari, ia disibukkan dengan pekerjaannya sebagai guru. Bagi Utami, berpuasa bukanlah halangan baginya untuk menjalani aktivitas rutinnya sehari-hari.

Seringkali Utami tidak menghitung berapa banyak cairan yang ia asup saat sahur maupun berbuka. Maka tak heran bila daya tahan tubuhnya melemah dan ia mengalami radang tenggorokan, bibirnya pun terlihat kering dan kulitnya sedikit pecah-pecah dan mengelupas.

Dokter spesialis gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) Saptawati Bardosono mengatakan, kurang minum wajar terjadi saat berpuasa sehingga menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi ringan.

Kondisi ini dapat mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh sehingga tubuh rentan terkena penyakit. Apalagi penyakit yang berhubungan dengan peradangan, sehingga radang tenggorokan pun banyak dialami oleh orang yang kurang minum saat berpuasa.

Peradangan terjadi karena adanya infeksi yang diakibatkan oleh melonjaknya jumlah populasi bakteri di mulut. Bakteri berkembang biak dengan pesat lantaran mulut tidak mengasup makanan apapun dalam waktu yang relatif lama. Kondisi ini akan bertambah parah bila ditambah dengan dehidrasi.

Kendati demikian, kondisi itu sebenarnya tidak harus selalu terjadi. Menurut Saptawati, dehidrasi ringan bisa segera diatasi dengan kembali mencukupi kebutuhan cairan saat berbuka puasa dan sahur. Nah, bila seseorang melewatkan kesempatan mencukupi kebutuhan cairan di saat-saat itulah, maka penyakit lebih mudah datang.

Saat berpuasa, tubuh akan kehilangan air dalam jumlah banyak, rata-rata sekitar dua liter. Maka cairan tersebut harus diganti dengan cara minum air dalam jumlah yang sama atau sekitar delapan gelas per hari. Namun karena adanya pembatasan waktu akan dan minum saat berpuasa, maka harus ada perubahan pola konsumsi air.

"Bila biasanya konsumsi air bisa dilakukan setiap saat, namun karena berpuasa, konsumsi air pun hanya bisa dilakukan saat berbuka dan sahur, jadi harus dioptimalkan di saat-saat itu," tutur Saptawati dalam diskusi kesehatan bertajuk "AQUA 2+4+2: Puasa Sehat Bersama AQUA" beberapa waktu lalu di Jakarta.

Rumus 242

Pengoptimalan minum air yang harus dilakukan di waktu berbuka puasa dan sahur tidaklah mudah bagi sebagian orang. Pasalnya, jumlah air yang tidak sama harus diminum dalam durasi waktu yang lebih singkat. Maka tak sedikit pula yang beranggapan bahwa cukup minum saat berpuasa sulit untuk dilakukan.

Menurut Health Managing Director AQUA Pradono Handojo, anggapan tersebut dapat ditepis dan dipermudah dengan pemahaman tepat serta penerapan pola sederhana untuk tetap mengonsumsi air putih delapan gelas setiap hari. Pola sederhana itu dikenal dengan nama pola AQUA 242.

"Minumlah dua gelas air putih saat berbuka, empat gelas saat makan malam hingga menjelang tidur, dan dua gelas saat sahur," ujarnya.

Pola tersebut diasosiasikan sebagai sistem tabungan asupan air jelang puasa esok harinya. Dengan pola itu, jumlah air putih yang masuk dapat diatur secara proporsional. Dalam pola itu memang ada anjuran minum air empat gelas di waktu malam menjelang tidur, tetapi bukan berarti empat gelas tersebut langsung diminum sekaligus.

"Empat gelas air itu bisa dibagi-bagi sebelum, saat, dan setelah makan malam hingga menjelang tidur," terang dia.

Konsumsi air juga bisa ditambah dari makanan-makanan dengan kandungan air yang tinggi seperti buah-buahan atau sayur dengan kuah. Dengan begitu, kebutuhan konsumsi air akan lebih mudah tercukupi.

Mudik tetap nyaman

Seperti kebanyakan orang, Utami pun memilih untuk tetap menjalani ibadah puasa meskipun sedang melakukan perjalanan mudik. Baginya, bila puasa tidak menjadi halangan saat melakukan aktivitas sehari-hari, maka mudik pun seharusnya begitu.

Hanya saja, supaya tetap sehat dan bugar saat tiba di kampung halaman, dalam perjalanan mudik pun pemenuhan kebutuhan nutrisi tidak boleh diabaikan. Misalnya meskipun tengah di perjalanan, namun sahur dan berbuka harus dilakukan tepat waktu. Makanan yang dipilih pun harus bernilai gizi lengkap dan seimbang, mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Tentu saja, asupan air harus menjadi prioritas. Pola 242 pun sangat mungkin diterapkan selagi mudik. Supaya terukur, Pradono juga menyarankan untuk minum dengan menggunakan botol dengan skala ukur atau botol kemasan yang sudah ada informasi volumenya. Dengan begitu, orang akan lebih mudah mengetahui apakah jumlah air yang diminumnya sudah cukup atau belum.

Tag:

mudik  puasa  bermain  cairan  

Info Kesehatan Terkait

0 Komentar

  1. Belum ada komentar. Berikan komentar Anda terhadap Tetap Sehat Berpuasa Selama Mudik

Beri Komentar

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *



berkenalan.com
Informasi yang tersedia di DechaCare.com diambil dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter Anda. Kunjungi dokter Anda bila masalah kesehatan atau sakit Anda berlanjut. DechaCare.com tidak bertanggung jawab atas segala dampak yang terjadi atas penggunaan/penyalahgunaan informasi yang disajikan.

Berlangganan Informasi

Dapatkan informasi kesehatan dan informasi obat terupdate dengan mendaftarkan email Anda.


Copyright © 2016 DechaCare.com. Design website oleh adiacipta.com

Back to Top