Nimotop
Tablet/InfusPT Bayer Indonesia
Lain-lain
direkomandasi oleh 17 orang. Beri rekomendasi
Indikasi:
Profilaksis dan pengobatan defisit neurologik iskemik yang disebabkan vasospasme serebral akibat pendarahan subarakhnoid karena aneurisma.
Kontra Indikasi:
Pemakaian kronik sebelumnya dari obat-obat antiepileptik fenobarbital, fenitoin atau karbamazepin menurunkan ketersediaan hayati pemberian Nimotop® secara oral, maka pemberian bersamaan Nimotop® tablet dan obat-obat antiepileptik tidak direkomendasikan.
Komposisi:
1 tablet salut film mengandung 30 mg nimodipin.
1 botol larutan infus isi 50 ml mengandung 10 mg nimodipin.
Interaksi:
Neuroleptika dan antidepresan, zidovudin, simetidin dan obat-obat antiepilepsi, rifampisin, jus grapefruit.
Efek yang Tidak Diinginkan:
- Efek pada saluran gastrointestinal: nausea, ileus
- Efek pada sistem saraf: pening, sakit kepala
- Efek terhadap sistem kardiovaskuler: penurunan tekanan darah secara nyata, flushing, berkeringat, badan terasa hangat, bradikardia atau takikardia
- Efek terhadap darah dan konstituen darah: sangat jarang terjadi trombositopenia.
Posologi dan Cara Pemberian:
- Infus intravena: pada awal pengobatan 1 mg nimodipin selama 2 jam (sekitar 15 mgg/kg BB/jam). Jika ditoleransi dengan baik, setelah 2 jam dosis ditingkatkan menjadi 2 mg/jam. Pasien dengan berat badan kurang dari 70 kg atau dengan tekanan darah labil dimulai dengan dosis 0,5 mg nimodipin.
- Pemberian intrasisterna: 20 ml cairan Nimotop® diencerkan (1 ml cairan infus Nimotop® dan 19 ml larutan Ringer).
Lama Pemberian:
Penggunaan profilaksis: terapi intravena harus dimulai tidak lebih dari 4 hari setelah perdarahan dan diteruskan selama periode maksimum dari vasospasme yaitu hingga 10-14 hari setelah perdarahan subarakhnoid. Jika selama pemberian Nimotop® dilakukan operasi untuk mengatasi perdarahan, pemberian Nimotop® intravena diteruskan sampai 5 hari setelah operasi.
Penggunaan Terapeutik:
Jika sudah terjadi gangguan neurologik, terapi harus diberikan secepatnya dan dilanjutkan selama 5-14 hari. Setelah itu diikuti dengan pemberian tablet dengan dosis 6 x 2 tablet/hari selama 7 hari. Tablet ditelan dengan sedikit air tanpa tergantung waktu makan. Interval setiap dosis tidak kurang dari 4 jam.
0 Komentar